Halaman

Selasa, 06 Mei 2014

Kekasihku Ilmuwan Gila


Kekasihku ilmuwan gila. Jangkung, berkacamata, mahasiswa kedokteran, serta adiksi terhadap sains dan angka. Ia gila ilmu. Masalah pendidikan ia jadikan nomor satu. Tetapi yang kuyakini ialah saraf kewarasannya yang sepertinya sudah putus.


Lelaki sesempurna dia mau-maunya berpacaran dengan perempuan seperti aku. Perempuan yang akan dicoret pertama kali dari daftar menantu para mertua.

"Kamu bisa bayangin, nggak, Ra? Lewat proyek ini aku bisa lanjut sekolah di kedokteran Harvard! Gratis!"

Aku senang jika dia sudah bicara masalah mimpi-mimpinya. Itu surga,

Untuk aku yang tak lagi membutuhkan adanya mimpi.

"Kamu inspirasiku, Ra. Jika proyekku ini diterima Harvard, dan aku berhasil terbang ke sana, semua ini berkat kamu."

Harvard. Ya, mimpinya. Kebetulan universitas satu itu sedang mencari ide-ide cemerlang dari pemuda di seluruh dunia. Siapa yang berhasil, Harvard akan membuka jalan.

Dan, aku bangga. Kekasihku termasuk salah satunya.

Sebelum berangkat, ia sempat mencium punggung tanganku seraya berkata,

"Aku ke sana untuk kamu, Ra. Akan aku cari obatnya. Hidupku, hidup kamu juga."

Tangisku meleleh. Kuresmikan saraf kewarasannya sudahlah lenyap.

Setelah ia pergi, ia mengirimkanku naskah ilmiahnya yang berhasil membuat para ilmuwan Harvard yakin akan idenya.

Naskah ilmiah yang mampu membuat aku menangis karena cinta.

Naskah yang memiliki judul,

Obat HIV untuk Kekasihku.


***

197 kata, tidak termasuk judul dan catatan ini.



Flash fiction ini dibuat dalam rangka #CERMIN tema Beasiswa.

2 komentar:

  1. Waduh, terima kasih banyak. Sebenarnya itu hasil kebuntuan ide sehingga mengambil kalimat pertama FFnya hahaha

    BalasHapus