Halaman

Jumat, 02 Maret 2012

Petir


Bagaikan parade menyorotkan atraksi
Menerangi sejumlah titik yang ia mau
Menggugah para makhluk di muka bumi
Membuatnya bersorak sorai gembira
Tak terkendali

Dia datang
Memecah keserakahan para saksi
Gemertaknya berkoar-koar gratis
Tanpa ada perjanjian kompromi
untuk sedikit dispensasi

Dia datang
Menjalankan sebuah misi terang-terangan
Tanpa harus strategi dan taktik belaka
Untuk menerjang para musuh
yang tak percaya kepada tuannya

Dia datang
Dengan mempertunjukkan keperkasaannya
dehaman kuat panjang
setruman ajaib
yang memonopoli permukaan

Dia datang
Terbahak puas melihat manusia
Terpojok dalam segelintir rasa takut
menutup telinga
menyebut nama tuannya

Dia pergi
dengan tugas terkendali
Gelakan tawa pasti terdengar
Kepuasan mengelilinginya pasti

Karena dia sebuah petunjuk jelas bagi para makhluk
bahwa ada yang akan menyambar lebih dahsyat
dibandingkan dirinya

-yang sebatas serenade kecil
bertabur jari
namun membuat telinga memekik takjub


...Tuannya petir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar